Selasa, 01 Februari 2011

Markus Haris Maulana

Markus Haris Maulana terlahir dengan nama Markus Horison di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, 29 tahun silam. Kini ia dikenal sebagai kiper andalan tim nasional Indonesia.

Markus memulai karir persepakbolaannya dengan mengikuti diklat (pendidikan – latihan) di Pusat Pendidikan & Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumatera Selatan pada tahun 1998 lalu. Selama 2 tahun menempa ilmu bermain bola disana, akhirnya pada tahun 2000 Markus memilih PSL Langkat sebagai klub sepakbola pertamanya.

Namun bakat Markus baru terbaca ketika dirinya memperkuat PSKB Binjai pada tahun 2002. Seorang pemandu bakat dari klub elit PSMS Medan kepincut dengan bakat Markus menghalau bola. Akhirnya pada tahun 2003, Markus resmi membela tim berjulukan Ayam Kinantan tersebut.

Di PSMS, nama Markus bersinar dengan gemilang. Sejumlah prestasi dicatatnya selama membela tim berkostum biru tersebut. Di antaranya menjadi pemain terbaik turnamen Bang Yos pada tahun 2006 silam. Prestasi tersebut membuat Markus dipanggil untuk membela tim nasional Indonesia. Debut Markus bersama Merah-Putih adalah ketika menghadapi Korea Selatan di ajang Piala Asia 2007. Meskipun saat itu Indonesia kalah 1-0, penampilan Markus menuai banyak pujian.

Setelah penampilan tersebut, Markus memutuskan untuk hijrah dari klub yang telah membesarkan namanya. Pada tahun 2008, Markus pindah ke Persik Kediri setelah diiming-imingi bayaran dalam jumlah besar. Persik yang kala itu tengah gemilang di kancah ISL juga memborong 4 pemain PSMS lainnya untuk ‘menemani’ Markus, yakni Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Usep Munandar dan Legimin Raharjo. Namun sayangnya, klub tersebut mengalami masalah finansial yang cukup berat. Sehingga hanya setengah musim disana, Markus ‘dipulangkan’ kembali ke PSMS.

Pada akhir musim 2008, sejumlah klub besar ISL berminat memakai jasa Markus untuk menjadi pertahanan terakhir. Di antaranya Persija dan Arema. Pendekatan Persija yang terlalu berlarut-larut membuat Markus lebih memilih Arema sebagai labuhan berikutnya.

Hanya semusim lamanya Markus membela Arema. Pada awal tahun 2010, pria yang selalu tampil plontos ini memutuskan untuk pindah ke Persib Bandung. Alasan Markus membela berjulukan Maung Bandung itu adalah disana ia dapat bereuni dengan rekan-rekannya sesama pemain timnas, yakni Nova Arianto, Eka Ramdani, Hariono dan Maman Abdurahman.

Markus dikenal sebagai kiper yang tangguh menghalau bola-bola udara. Ditunjang tinggi badan 184 cm, ia menjadi tumpuan terakhir bagi barisan pertahanan timnya. Markus juga dikenal memiliki reflek dan kecepatan yang matang. Ia juga kiper yang sedikit eksentrik, kerap maju ke depan untuk menghalau bola. Penampilannya tersebut mengingatkan penikmat bola pada mantan kiper timnas Prancis, Fabian Barthez. Terlebih, keduanya sama-sama berkepala gundul.

Pada tahun 2009, Markus menjadi pemain Indonesia pertama yang masuk nominasi pemain terbaik Asia bersama 15 pemain dari negara lainnya.

Belakangan, Markus mengubah namanya menjadi Markus Haris Maulana. Ya, perubahan tersebut bukanlah tanpa arti. Sejak tahun 2004 lalu, Markus resmi memeluk agama Islam. Markus memang dibesarkan oleh keluarga yang seluruhnya memeluk agama Nasrani. Namun ketertarikannya pada agama Islam tak dapat terbendung. Terlebih sang ibu, Yenny Rosmawati, dulunya juga pemeluk agama tersebut. Akhirnya setelah lama belajar dari keluarga pihak ibunya dan mendapatkan hidayah dari Allah SWT, Markus Horison mengucapkan dua kalimat syahadat pada tahun 2004 dan mengganti namanya menjadi lebih berbau Islami, Markus Haris Maulana.

Pada awalnya, hal ini mendapat tentangan dari ayah dan ketiga kakaknya. Namun Markus tak gentar, keputusannya sudah bulat. Sebagai satu-satunya muslim di keluarga, Markus terbiasa beribadah sendirian. Di kala bulan Ramadhan tiba, Markus biasa sahur, berbuka, menjalankan tarawih, dan merayakan lebaran Idul Fitri dan Idul Adha sendirian. Ia tidak keberatan dengan hal tersebut. Hingga akhirnya keluarganya mampu menerima kepercayaan barunya tersebut.

Kini, Markus termasuk satu dari 22 pemain yang membela Indonesia di ajang Piala AFF 2010. Hingga saat ini, ia sudah menunjukkan kemampuannya dengan hanya kebobolan 2 kali dari 3 pertandingan.
Markus Haris Maulana juga salah satu pemain sepakbola dalam negeri yang mendapat sorotan media selain Irfan Bachdim. Pasalnya, ia baru saja melangsungkan pernikahan dengan artis sinetron Kiki Amalia. Markus pun menempatkan dirinya ke jajaran atlit sepakbola yang memiliki pasangan seorang selebriti.

Kita harapkan Markus dapat tetap konsisten dalam penampilannya membela timnas Indonesia, sebagaimana ia diharapkan dapat membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah dan wa’rohmah dengan sang istri, Kiki Amalia. Amin! ;)

Profil singkat Markus Haris Maulana:
Nama lengkap : Markus Horison Ririhina (Markus Haris Maulana)
Kelahiran : Pangkalan Brandan, Binjai / 14 Maret 1981
Tinggi : 186 cm
Posisi : kiper

Karir klub:
PSBL Langkat (2000-01)
PS Batam (2001-02),
PSKB Binjai (2002-03)
PSMS Medan (2003-2008)
Persik Kediri (2008)
PSMS Medan (2009)
Arema Malang (2009-2010)
Persib Bandung (2010-sekarang)

Timnas :
Indonesia (27)


Prestasi:
Juara Piala Emas Bang Yos 2004, 2005, 2006 (PSMS Medan)
Pemain Terbaik Piala Emas Bang Yos 2006 (PSMS Medan)
Nominasi pemain terbaik Asia (2009)

Bambang Pamungkas


Nama lengkap

Bambang Pamungkas
Tanggal lahir
10 Juni 1980 (umur 27)
Tempat lahir
Salatiga, Indonesia
Tinggi
171 cm

Informasi klub
Klub sekarang
Nomor punggung
20
Posisi
Klub profesional*
19992000
20002001
20012004
20052006
2007–Sekarang
Persija
EHC Norad
Persija
Selangor FC
Persija

Tim nasional**
45 (23)
* Jumlah penampilan klub profesional dan gol
dihitung hanya untuk liga domestik dan
benar pada
1 Agustus, 2007.
** Jumlah penampilan dalam tim nasional dan gol benar
pada 1 Agustus, 2007.

Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada 10 Juni 1980) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Indonesia dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.
Meskipun tidak terlalu tinggi (171 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.
Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.

Karir profesional

Bambang menjaringkan 24 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.
Setahun kemudian, Bambang menjadi top scorer dengan 8 gol sekaligus membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger 2002.

Hingga penampilan terakhirnya untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka pada September 2004, Bambang telah menjaringkan 18 gol dalam 35 penampilan. Namun masalah kecederaan serta prestasi yang menurun (kali terakhir Bambang menjaringkan gol untuk Indonesia adalah pada 12 Februari 2004) menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia 2004. Saat rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Hingga Juli 2005, ia adalah pencetak gol terbanyak untuk timnya dengan 22 gol.
Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.
Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.

 

Perjalanan karir

  • SSB Ungaran Serasi (1988-1990)
  • Diklat Salatiga (1990-1995)
  • Persikas Kab. Semarang (1992)
  • Persikas Aspac Inti (1995-1999)
  • Persija Jakarta (1999-2000)
  • EHC Norad (2000-2001)
  • Persija Jakarta (2001-2004)
  • Selangor FC (2005-2006)
  • Persija Jakarta (2007-Sekarang)

Irfan Bachdim


Profil Irfan Bachdim:

Nama lengkap : Irfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir : 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tempat lahir : Amsterdam, Belanda
Tinggi : 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain : Gelandang, Striker
Informasi klub
Klub saat ini : Persema Malang
Nomor : 10

Klub junior
1999-2001 : Ajax Amsterdam
2002 : SV Argon
2003-2007 : FC Utrecht
 Klub senior

Tahun Klub Tampil (Gol)
2008-2009 FC Utrecht 1 (0)
2009 HFC Haarlem 0 (0)
2010 Persema Malang 6 (3)

Tim nasional2
2010- Flag of Indonesia.svg Indonesia 3 (1)
Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik dan
akurat per 23 November 2010.
Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 1 Desember 2010.

Irfan Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988; umur 22 tahun) merupakan pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda, ia adalah pemain hasil naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI bersama dengan Christian Gonzalez agar dapat memperkuat timnas Indonesia. Saat ini ia memperkuat Persema Malang di Liga Super Indonesia. Ia direkrut Pelatih Persema Timo Scheunemann bersama Kim Jefri Kurniawan. Pelatih Persema Malang itu tertarik ketika Irfan dan pemain muda berbakat Indonesia lainnya bermain di laga amal untuk tokoh sepakbola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games 2006 – Qatar. Sayang, dia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera. Pada Bulan Juli 2009 dia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.

Dalam bermain ia bisa menempati berbagai posisi, ia dapat menempati posisi striker, gelandang maupun sayap. Irfan mengikuti jejak ayahnya, Noval Bachdim yang sebagai pemain Persema Malang di era 80-an. Keluarga besar dari ayahnya kini masih tinggal di Lawang, Kabupaten Malang. Irfan saat ini tergabung dalam timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010.

Penampilan pertamanya bersama Timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.

Firman Utina

   
Firman Utina dilahirkan di kampung Komo Luar, Manado 28 tahun silam. Ia adalah kapten baru tim nasional Indonesia setelah Bambang Pamungkas sering dibangku cadangkan oleh pelatih Alfred Riedl.
     Firman Utina memulai karir sepakbolanya di klub Indonesia Muda yang berada di daerah asalnya Manado. Selama beberapa tahun ia ditempa di sekolah sepakbola itu, ia kemudian hijrah ke klub amatir Bina Taruna, setelah usianya melewati batas yang dibolehkan di sekolah sepakbola. Keuletannya untuk terus rajin berlatih membuat dia mampu terus memperbaiki penampilannya. Hanya tiga tahun bersama klub amatir tersebut, ia direkrut Persma Junior, salah satu tim semi-profesional yang ada di daerahnya saat itu.
     Proses masuk ke Persma Junior terbilang unik. Hal itu karena ia tidak melalui mekanisme seleksi layaknya pemain lain. Sebab ia direkrut setelah mampu mencetak 12 gol dalam satu pertandingan pada turnamen klub lokal di Manado. Torehan gol yang mencengangkan itu sampai ke kuping pelatih Persma Manado saat itu, Benny Dollo. Penasaran dengan sukses salah satu striker lokal yang mampu mencetak gol selusin dalam satu laga, pelatih yang akrab di sapa Bendol tersebut langsung memerintahkan anggotanya menjemput Firman, dan mengajaknya masuk Persma. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak ragu, ia langsung menerima pinangan untuk bergabung ke Persma.
     Terus ditempa dibawah pelatih Benny Dollo, ia pun menunjukan progres meningkat. Hal tersebut membuat pelatih berjulukan Bendol tersebut tidak ragu  mengikutkannya di mana pun ia menjadi arsitek tim, sehingga membuat banyak orang menyebut Firman adalah “anak emas” pelatih timnas Indonesia itu. Meskipun Firman tidak merasa demikian, namun hal ini sepertinya ada benarnya. Bahkan ketika Benny Dollo melatih tim nasional Indonesia, Firman selalu dipanggil menjadi pemain inti. Namun untungnya hal tersebut tidak membuat pemain bertinggi badan 165 cm ini besar kepala. Firman hanya mengakui ada simbiosis tersendiri yang saling melengkapi antara dirinya dan Bendol.
     Tekadnya untuk terus menekuni karir bermain sepakbola rupanya tidak perlu diragukan. Itu bisa dilihat dengan keputusannya meninggalkan status pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Tangerang saat merumput bersama Pendekar Cisadane, dan memutuskan hengkang ke Arema Malang, mengikuti jejak pelatih Benny Dollo.
     Pilihannya meninggalkan Persita Tangerang dan merapat ke Arema Malang serta menanggalkan status PNS rupanya tidak sia-sia. Sebab di klub kebanggaan Aremania itu ia merasakan manisnya mencicipi gelar juara, meski itu hanya turnamen Copa Indonesia (tahun 2005 dan 2006). Tidak hanya juara tentunya, ia pun mampu menyabet gelar pemain terbaik di ajang tersebut. Satu penghargaan yang membuat motivasinya untuk terus memperbaiki penampilan. Meski beberapa kali di dera cedera dan mengharuskannya untuk istirahat dari lapangan hijau, penampilannya masih tetap stabil. Tahun 2007 menjadi tahun keemasan Firman. Ia terpilih menjadi pemain terbaik Indonesia pada laga melawan Bahrain di ajang Piala Asia 2007.
     Setelah pelatih Beny Dollo memutuskan untuk mundur dari kursi pelatih Persita Tangerang, ia pun diprediksi bakal meninggalkan klub tersebut dan kembali mengikut jejak pelatih yang telah menjadikannya sebagai pemain terkenal itu. Akhirnya karena Bendol direkrut timnas, ia pun banting setir dan merapat ke Pelita Jaya, menolak tawaran sejumlah tim papan yang atas mengincarnya.
     Meski pernah mengecewakan manajemen Persita Tangerang, tapi dia tetap diterima ketika kembali merapat ke tim tersebut pada awal musim kompetisi 2007 silam. Padahal pada musim 2004, pemain yang memulai debutnya di tim “Merah Putih” sejak 2000 bersama timnas pelajar, pernah memilih menanggalkan statusnya sebagai PNS dan meninggalkan Pendekar Cisadane. Namun hanya semusim Firman kembali merumput bersama Persita, pada tahun 2008, Firman bergabung dengan klub Pelita Jaya yang telah lama dihubungkan dengannya. Namun di klub tersebut, Firman kurang beruntung. Ia kerap menghuni bangku cadangan karena kalah bersaing dengan playmaker asing Esteban Viscara.
     Akhirnya di akhir tahun 2009, Pelita Jaya melepasnya ke Persija Jakarta, yang ketika itu diarsiteki oleh pelatih Benny Dollo. Keduanya pun bereuni kembali. Namun ternyata klub sebesar Persija pun tak menjadi labuhan terakhir Firman. Hanya satu musim dirinya merumput dengan kostum oranye-hitam. Pada musim 2010, Firman bergabung dengan klub elit lainnya dari Sumatera, Sriwijaya FC.
     Kini Firman menjadi tumpuan baik di tingkat klub maupun nasional. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini terkenal memiliki mobilitas tinggi, daya jelajah luas, kecepatan dan tendangan yang akurat. Pada saat melawan Laos di ajang AFF 2010, Firman menunjukkan ketajamannnya dengan menceploskan 2 gol ke gawang Laos.
     Firman pun menjabat sebagai kapten setelah rekannya, Bambang Pamungkas, sering dibangkucadangkan. Namun Firman tetap merendah. Dirinya berkata hanya menjabat kapten sementara. kapten sesungguhnya masih tetap Bambang Pamungkas.
     Firman Utina berencana menggeluti dunia sepakbola hingga akhir hayatnya. Suami dari Marita Yustika ini mengaku ingin berkarir sebagai pelatih bila sudah pensiun kelak. Saat ini ia hanya ingin fokus bermain, dan tidak memiliki kegiatan sampingan sedikitpun. Dedikasi dan determinasi Firman berbuah manis. Kini namanya akan semakin harum di kancah sepakbola nasional, terlebih bila berhasil membawa Merah-Putih menjuarai turname AFF tahun ini. Bisa dipastikan dirinya akan sejajar dengan para legenda sepakbola Indonesia.
Maju terus, Firman Utina!

Profil singkat Firman Utina:
Nama : Firman Utina
Tempat / Tanggal lahir : Komo Luar, Manado / 15 Desember 1981
Status : Menikah
Istri : Marita Yustika
Anak :
-Raihan Putra Utina
-Salsabila Putri Utina

Karir:

Klub
  • Indonesia Muda Manado (1993-94)
  • Bina Taruna Manado (1995-98)
  • Persma Junior (1998-99)
  • Persita Tangerang (2000-04)
  • Arema Malang (2005-06)
  • Persita Tangerang (2007-2008)
  • Pelita Jaya (2008-2009)
  • Persija Jakarta (2009-2010)
  • Sriwijaya FC (2010-sekarang)
Timnas
  • Piala Pelajar Asia U-19 (2000)
  • SEA Games (2001, 2003)
  • Pra-Piala Asia (2001, 2004)
  • Pra-Olimpiade (2003)
  • Piala Tiger (2004).
  • Piala Asia (2007)
  • Piala AFF (2010)

Christian Genard Alvaro Gonzales

Christian Gonzalez Profile

Full name : Christian Genard Alfaro Gonzales
Islam Name : Mustafa Habibie
Date of birth : August 30, 1976 (1976-08-30) (age 34)
Nick : El Loco (Si Gila)
Place of birth : Montevideo, Uruguay
Height : 1.77 m (5 ft 9 1?2 in)
Religion : Islam (9 Oktober 2003)
Nationality : Indonesia (1 November 2010)
Parents :
Father is Military, Eduardo Alfaro
Mother is a nurse in Montevideo Hospital, Meriam Gonzales.
Wife : Eva Siregar
Children :
Amanda Gonzales
Michael Gonzales
Fernando`Alvaro
Vanesa Siregar Gonzales
Playing position : Striker
Current club : Persib Bandung
Number : 99
Gonzales is notorious for his volatile temper,ever since playing in Indonesia in 2003, he has been punished by PSSI five times.

Christian Gonzalez National team :
1994–1996 Uruguay U-20
2010– Indonesia

Christian Gonzalez  junior clubs :
1990-1995 Defensor Sporting

Christian Gonzalez Senior Club :
1995-1997 Sud America
1997-1999 Huracan Ctes (pinjam)
1999-2000 Sud America
2000-2003 Deportivo Maldonado
2003-2005 PSM Makassar
2005-2008 Persik Kediri
2008-2009 ?Persib Bandung (pinjam)
2009-2010 Persib Bandung
2010- Persib Bandung

Justin Bieber

Birth Name : Justin Drew Bieber
Nick Name : Justin, Bieber, The Biebs, JBiebz, JB
Born : March 1, 1994, Canada
Mother : Pattie Mallette
Father : Jeremy Bieber
Occupation : Singer
Label : Island, RBMG
Manager : Scooter Braun
     Justin Bieber is a Canadian pop-R&B singer. He was born on March 1, 1994 in London, Ontario and was raised in Stratford, Ontario, CANADA.
     Justin Bieber’s mother, Pattie Mallette, was 18 years old when she became pregnant with her son. Mallette, who worked a series of low-paying office jobs, raised Justin Bieber as a single mother in low-income housing. However, Justin Bieber maintains contact with his father, Jeremy Bieber, who married another woman and had two children.
Justin Bieber’s paternal great-grandfather was a German immigrant to Canada.
     During his childhood, Justin Bieber was interested in hockey, soccer, and chess; he often kept his musical aspirations to himself. As he grew, Bieber taught himself to play the piano, drums, guitar, and trumpet.
In early 2007, when he was 12, Justin Bieber sang Ne-Yo’s “So Sick” for a local singing competition in Stratford and placed second. Mallette posted a video of the performance on YouTube for their family and friends to see. She continued to upload videos of Bieber singing covers of various R&B songs, and Justin Bieber’s popularity on Youtube grew.
     In 2008, Justin Bieber was discovered by Scooter Braun, who happened to come across Bieber’s videos on YouTube and later became his manager. Braun arranged for him to meet with Usher in Atlanta, Georgia, and Bieber was soon signed to Raymond Braun Media Group (RBMG), a joint venture between Braun and Usher, and then to a recording contract with Island Records offered by L.A. Reid.
     His debut single, “One Time”, released worldwide in 2009, charted in the top 30 in over ten countries. His debut release, My World, followed on November 17, 2009, and was eventually certified platinum in the United States. Justin Bieber became the first artist to have seven songs from a debut album chart on the Billboard Hot 100.
     His “My World 2.0″ was released on March 23, 2010 and has since received similar success; it debuted at number one and within the top ten of several countries and was certified platinum in the United States.

Minggu, 30 Januari 2011

Profil Personil Sm*Sh

 MORGAN OEY

Lahir : 25 Mei 1990, Singkawang, Kalimantan Barat
Zodiac : Gemini
Penyanyi Favorit : Justin Timberlake, Rihanna, Christina Aguilera
Studi : Information&Technology, Universitas Bina Nusantara, Jakarta
Lagu Favorit : Breathless, Shayne Ward
Jajanan favorit : French Fries
Impian sukses : Membawa keluarga jalan-jalan keliling dunia
Pertama kali on stage : Indonesian Idol Audition
Artis cewek favorit : Sandra Dewi
Tidak disukai : Dikekang dan dibohongi


RANGGA DEWAMOELA SOEKARTA
Lahir : 6 Januari 1988, Voorburg, Belanda
Zodiac : Capricorn
Penyanyi Favorit : Stevie Wonder
Studi : Fakultas Hukum, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
Lagu Favorit : Because of You, Keith Martin
Jajanan favorit : French Fries
Impian sukses : Membahagiakan dan membuat bangga orang tua
Pertama kali on stage : Lomba Nyanyi antar SD
Artis cewek favorit : Beyonce, Agnes Monica
Tidak disukai : Dibohongin dan Udara Panas


RAFAEL LANDRY TANUBRATA

Nama : Rafael Landry Tanubrata
Lahir : 16 November 1986, Garut
Zodiac : Scorpio
Penyanyi Favorit : Mulan Jameela
Studi : Univ. Maranatha
Lagu favorit : If You’re Not the One, Daniel Bedingfield
Jajanan favorit : Jajanan pasar
Impian sukses : Jadi seorang entertainer yang melegenda dan menjadi panutan banyak orang
Pertama kali on stage : Nyanyi di Gereja
Tidak disukai : Kaca yang retak

 
M. ILHAM FAUZI

Lahir : 29 Agustus 1995, Kendari, Sulawesi Tenggara
Zodiac : Virgo
Penyanyi Favorit : Gita Gutawa, Hayley Nichole Williams
Studi : SMAN 1, Bandung
Lagu Favorit : That’s What You Get – Paramore
Jajanan favorit : French Fries khas SMAN1 dan chicken katsu
Impian sukses : Pengen jadi anak shaleh untuk orang tua dan bisa terkenal, pengen bikin video klip dengan Hayley Nichole Williams
Pertama kali on stage : Kid’s Choice Award Nickelodeon
Artis cewek favorit : Putri Titian
Tidak disukai : Menunggu


M. REZA ANUGRAH



Lahir : 21 Maret 1994, Kendari, Sulawesi Tenggara
Zodiac : Aries
Penyanyi Favorit : Ne Yo
Studi : SMAN 6, Bandung
Lagu Favorit : Nothin on You, Keith Martin
Jajanan favorit : Siomay
Impian sukses : Maju sampai go international dengan SMASH dan bisa bawa orang tua naik haji.
Pertama kali on stage : Kid’s Choice Award Nickelodeon
Artis cewek favorit : Sandara 2NE1, Katy Perry, Agnes Monica
Tidak disukai : Diselingkuhi


BISMA KARISMA


Lahir : 27 November 1990 Bandung
Zodiac : Sagitarius
Penyanyi Favorit : Jason Mraz, Chris Brown, Hyun Ah
Lagu Favorit : Semua lagu yang enak buat dinyanyiin
Jajanan favorit : Cuankie, pecel, ice chocolate, teh manis
Impian sukses : Jadi musisi dan sutradara
Pertama kali on stage : Puma Ground Zero
Artis cewek favorit : Poppy Sovia, Zoey Deschanel
Tidak disukai : Kedinginan, debu, dibohongi, dan basa basi


DICKY MUHAMMAD PRASETYA


Lahir : 18 Juni 1993, Bandung
Zodiac : Gemini
Penyanyi Favorit : Stevie Wonder
Studi : SMA BPI 1, Bandung
Lagu Favorit : Semua lagu 2NE1 dan Lady Gaga
Jajanan favorit : Jajanan yang pedas
Impian sukses : Pengen dikenal dan diterima masyarakat
Pertama kali on stage : Pentas Budaya TMII
Artis cewek favorit : Rihanna
Tidak disukai : Dibohongi